Day6.Lapek Bugih Khas Minang#PrRamadhan_Takjil Kue ini memiliki bentuk segitiga atau kerucut layaknya piramida. Lapek Bugih merupakan salah satu penganan tradisional Minangkabau yang berjenis kue. Dilihat dari bentuknya, Lapek Bugih memiliki bentuk kerucut atau layaknya piramida dengan teksturnya yang lengket dan kenyal.

Bahan Membuat Day6.Lapek Bugih Khas Minang#PrRamadhan_Takjil

  1. Prepare of Bahan kulit:.
  2. You need 250 gr of santan kental.
  3. Prepare 1/8 sdm of garam.
  4. It's 150 gr of tepung ketan hitam.
  5. Prepare 50 gr of tepung ketan putih.
  6. It's of Bahan isi:.
  7. It's 1/4 butir of kelapa parut (dari kelapa yang udah agak tua).
  8. Prepare 2 lembar of daun pandan ukuran kecil.
  9. Prepare 1/8 sdt of garam.
  10. You need 1/2 sdm of margarin.
  11. It's of Bahan areh:.
  12. You need 175 ml of santan kental.
  13. Prepare 1 sendok makan of tepung maizena (larutkan dengan sedikit air).
  14. It's 1/8 sendok teh of garam.

Langkah Memasak Day6.Lapek Bugih Khas Minang#PrRamadhan_Takjil

  1. Masak santan dan garam hingga mendidih (santan yang buat kulit).
  2. Tuang ke dalam campuran tepung (ketan hitam dan ketan putih). Aduk-aduk hingga rata. Sisihkan (saran saya, jangan tuang semua. Hentikan jika adonan sudah kalis). Boleh ditambahi minyak dikit, agar mudah saat dibentuk nantinya Sisihkan.
  3. Masak bahan isian hingga berserabut. Sisihkan.
  4. Masak bahan areh (vla kelapa). Didihkan dulu santan yang dibubuhi sedikit garam. Terakhir tambahkan larutan maizena. Masak hingga agak mengental. Sisihkan.
  5. Siapkan daun (daunnya saya angetin dulu di atas api kompor biar layu, agar mudah dalam penggunaannya nanti).
  6. Olesi daun dengan minyak goreng..
  7. Ambil adonan kulit secukupnya, pipihkan, masukkan bahan isian, tutup dan bulatkan. Taruh di daun, bubuhi 1/2 sdm vla santan. Bungkus sesuai selera. Demikian hingga selesai..
  8. Kukus hingga matang (ambil satu buah, koreksi kematengan.
  9. Lapek bugih siap untuk dihidangkan :).

Tapi khusus untuk lapek bugih, ada sejarah dibaliknya. Konon ceritanya kue ini berasal dari tanah Bugis, Makassar. Seorang pelayar Bugis memperkenalkan kue ini pada masyarakat Minang. Masyarakat Minangkabau tetaplah manusia biasa yang ingin merasakan manis di lidah sebagai pemuas selera makan. Bahkan, rupanya ada banyak kuliner khas Minangkabau yang rasanya manis sebagai penyeimbang rasa pedas yang juga banyak.

Get Latest Recipe : HOME